Kamis, 27 Maret 2014

Kesalahan Pada Terapi Bekam Yang Harus Di Hindari


Terapi Bekam - Pengetahuan tentang pantangan atau hal-hal yang perlu dihindari dan kekeliruan saat terapi bekam. sesungguhnya secara luas dan umum terapi bekam amatlah safe serta gampang dikerjakan oleh siapa saja seandainya terapis (orang yang ahli dibidang terapi)  bekam tersebut sudah memiliki juga membekali diri dengan seluruh dasar-dasar pengetahuan perihal pantangan terapi bekam serta kesalahan-kesalahan yang kerap dilakuakan terlebih para terapis bekam pemula.
Ilustrasi: Kesalahan Pada Terapi Bekam Yang Harus Di Hindari

Beberapa Pantangan Dalam Terapi Bekam, Berikut ini adalah kondisi yang harus dihindari untuk tidak dilakukan Terapi Bekam :

Hindari  memberi Terapi Bekam pada pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg. Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk melakukan Terapi Bekam pada pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah usia 3 tahun.

Hindari melakukan Terapi Bekam kepada wanita hamil pada saat usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan memberikan Terapi Bekam kepada wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada saat kondisi tersebut wanita sedang mengalami pengeluaran darah alami cukup banyak, sehingga akan dikhawatirkan bisa melemahkan kondisi fisik wanita tersebut. Jangan sekali-kali melakukan Terapi Bekam tepat diatas perut wanita yang sedang  hamil.

Sangat Tidak dianjurkan melakuakn Terapi Bekam pada pasien yang memilki kondisi perut dalam kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh pasie mengalami demam (kedinginan).

Tidak disarankan melakukan Terapi Bekam secara langsung setelah pasien makan besar (Terapi Bekam hanya dapat dilakukan minimal dua jam setelah pasien makan). Setelah Terapi Bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya meminum  minuman yang manis-manis seperti madu atau sebagainya.

Jangan dilakukan Terapi Bekam secara langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. sangat Tidak dianjurkan langsung mandi setelah di Terapi Bekam, melainkan menunggu setelah 2 jam. pasien hanya Dianjurkan untuk mandi dengan air hangat.

Hindari untuk melakukan Terapi Bekam basah pada pasien leukimia (penyakit kanker darah), penyakit hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung atau pasiaen yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli Terapi Bekam yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.

Sangat Tidak dianjurkan untuk melakukan Terapi Bekam basah pada pasien yang menderita diabetes (Penyakit kencing Manis ) dengan kondisi kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali dilakukan oleh Terapis Bekam yang sudah sangat ahli dan berpengalaman.
Jangan memberikan Terapi Bekam basah, kepada pasien yang baru saja memberikan donor darah atau orang yang baru mengalami kecelakaan dengan faktor darahnya berkurang.

Hindari melakukan Terapi Bekam kepada pasien yang mengidap penyakit kulit merata atau penderita penyakit alergi kulit yang parah, seperti penyakit ulserasi (luka koreng basah atau luka bernanah) dan edema.

Hindari memberikan Terapi Bekam untuk pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obat pengencer darah(seperti heparin). pemberian Terapi -Terapi Bekam  bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah berhenti atau menghentikan terlebih dahulu konsumsi obat-obat pengencer darah tersebut.

Jangan melakukan Terapi Bekam secara langsung pada bagian yang luka, seperti urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. pemberian Terapi Bekam pada kasus varises hanya dilakukan beberapa cm disekitar daerah pembuluh darah yang rusak.
Jangan pernah memberkam pada daerah perut yang terlalu keras. Bagian perut adalah sangat lemah karena memiliki lapisan otot-otot yang sangat tipis.

Seharusnya Hindari untuk melakukan atau memberikan Terapi Bekam pada bagian seluruh  tubuh seperti berikut : pada Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), pada daerah sistem nodus limfa atau kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat pada bagian atas pembuluh darah yang besar.
Beberapa poin bekam diatas sebenarnya masih bisa di lakukan bekam, tapi hanya boleh dilakukan seorang yang benar-benar sudah ahli dalam Terapi Bekam atau terapis yang professional, berpengalaman juga dan atas pengawasan dokter yang berkompeten.

Faktor Kesalahan Pada Terapi Bekam

Beberapa faktor Kesalahan dalam melakukan Terapi Bekam bisa disebabkan oleh karena kurangnya atau minimnya pengetahuan, tentang anatomi  fisiologis tubuh, keterbatasan ilmu pengetahuan tentang penyakit, juga cara kerja dan mekanisme pada Terapi Bekam. Terapi Bekam sendiri adalah salahsatu metode atau tindakan medis (bedah minor) oleh karenanya maka proses melakukan Terapi Bekam haruslah mengedepankan standarisasi medis. Contoh-contoh kesalahan Terapi Bekam diantaranya adalah:

1. Kurangnya Persiapan-persiapan pasien yang akan diberi terapi. sebelum saat dikerjakan terapi bekam seorang terapis bekam mesti memeriksa keadaan umum serta penyakit yang diderita pasien. kontrol tekanan darah ( tensi ) adalah kontrol sekurang-kurangnya yang harus dikerjakan. kekeliruan pada poin ini dapat  memberikan efek buruk atau membahayakan pasien terlebih bila kondisinya tengah drop.

meremehkan problem seputar penyakit yang diderita pasien layaknya pada pasien yang menderita diabetes, hepatitis, Aids, dan lain-lain dapat mengakibatkan atau memicu risiko tertularnya atau menularnya penyakit pada pasien juga terapis bekam.

2. memberika terapi atau melakukan terapi bekam di area terbuka yang diluar ruangan atau terlampau dingin. hal ini di kuatirkan luka sayatan terapi bekam bisa terkena atau tercemar debu/kotoran yang berterbangan. tak hanya itu juga, tidak dianjurkan memberikan terapi bekam di area dengan sirkulasi hawa yang kurang atau pada ruangan yang pengap. janganlah menyalakan kipas angin/blower pas di atas pasien yang tengah diterapi bekam.

3. meremehkan sterilitas peralatan bekam. banyak terapis bekam cuma memercayakan pada sistem sterilisasi kop serta alat terapi bekam pada detergen, pemutih, rebusan air atau alkohol. tidak dimilikinya alat sterilisator standar untuk peralatan medis mengakibatkan efek tinggi akan terkena infeksi kuman sepanjang terapi bekam dilakukan.

4. Peralatan terapi ala kadarnya. didalam praktek terapi bekam, banyak diantara beberapa pakar terapi bekam cuma memakai atau mempergunakan alat-alat sekedarnya tanpa mencermati factor kebersihan atau sterilitas alat serta lingkungan, sterilisasi serta higenisnya, layaknya pemakaian tisu untuk membersihkan sisa-sisa darah, terlebih jika tisu gulung untuk toilet. mengakibatkan nampak respon negatif pada terapan terapi bekam secara umum. tiap-tiap pasien dengan memiliki riwayat penyakit hepatitis, narkoba, serta penyakit HIV-AIDS ( ODA ) mesti mempunyai peralatan terapi bekam tersendiri yang dipisahkan dengan pasien yang lain.

5.    Pemakaian silet atau jarum. Kedua alat tersebut, adalah samasekali bukan alat yang merupakan peralatan medis standar yang dirancang untuk penggunaan tindakan medis terapi bekam. luka yang dihasilkan amat rentan dan memiliki potensi infeksi serta terkontaminasi beberapa bahan yang terdapat pada permukaan logam silet serta jarum.

6.    kekeliruan saat menentukan titik terapi bekam. tak hanya tidak efisien, keterbatasan pengetahuan tentang lokasi titik terapi bekam yang pas dapat merubah hasil terapi bekam yang terpenting. sebagian terapis bekam pemula acap kali, cuma melakukan terapi bekam terbatas pada titik terapi bekam itu-itu saja, walau sebenarnya titik terapi bekam sudah banyak berkembang.
7.    Mitos “semakin banyak titik Terapi Bekam maka semakin cepat sembuh”. Terlalu banyak titik pada saat Terapi Bekam tidaklah berarti menjadikan Terapi Bekam semakin efektif namun yang benar adalah pemilihan titik yang tepat adalah kunci tercapainya tujuan Terapi Bekam.

8.    Terlalu lama memberikan Terapi Bekam pada satu titik. alat Penyedotan kop yang melebihi 20 menit bisa menimbulkan efek samping keluarnya bulla (kantong cairan bening seperti cacar). Hal ini bisa menyebabkan keluhan perih dan beresiko infeksi.
9.    Melakukan penyayatan luka yang terlalu dalam. Hal ini selain memperlambat penyembuhan luka juga menimbulkan resiko mengenai pembuluh darah besar sehingga bisa timbul perdarahan.

10. Harus puasa dulu sebelum Terapi Bekam. Pada pasien tertentu dimana kondisi tubuhnya sedang drop maka puasa bisa membahayakan pasien. Sebaiknya makanlah 2jam sebelum Terapi Bekam, dalam tempo waktu tersebut diharapkan proses pencernaan makanan sebagian besar telah selesai dan bisa memperkecil resiko “pingsan” akibat Terapi Bekam.

Beberapa Efek Positif dari Bekam atau Hijamah Terhadap Organ Tubuh


1. Efek Bekam Terhadap Kulit

    * Bekam berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit sehingga meningkatkan suplai nutrisi yang baik untuk rambut dan akar rambut.
    * Suhu kulit meningkat dan sebuah kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatan yang diperoleh sel-sel kulit dari darah yang sampai kepadanya.
    * Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori-pori kulit membuka setelah dilakukan pembekaman.
    * Peranan bekam tidak terbatas pada pembersihan darah yang mengendap (stagnan blood) dari kulit, namun juga menghilangkan zat-zat berbahaya yang mengendap di bawah permukaan kulit.

   2. Efek Bekam Terhadap Otot
    * Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah sehingga menghilangkan kekejangan otot.
    * Isapan bekam menghilangkan gumpalan darah yang terdapat di dalam otot sebagai akibat memar di kulit.
    * Bekam berperan menghantarkan oksigen yang dibutuhkan serat-serat otot, meningkatkan penyerapan oksigen oleh sel-sel setelah pembekaman, sehingga menguatkan dan memperbaiki fungsi otot.
    * Bekam berperan menghilangkan zat asam laktat (lactic acid) dari otot sehingga menghilangkan kelelahan dan sumbatan otot.

   3. Efek Bekam Terhadap Tulang

    * Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian sehingga mengurangi sakit sehingga mengurangi sakit yang disebabkan oleh penyakit reumatik dan lain-lain.
    * Zat nitrit oksida (NO) berperan mengurangi bengkak dan tertahannya cairan di persendian akibat pembengkakan.
    * Bekam berperan menstimulasi membran sinovial (synovial membrane) untuk mengeluarkan zat minyak atau cairan sinovial (synovial fluid) yang berfungsi mengurangi pergesekan sendi, memudahkan gerak, dan pada akhirnya juga mencegah terjadinya kekakuan sendi.
    * Dengan isapan yang kadang mencapai 10 cm di dalam tubuh, bekam berperan meningkatkan rangsangan terhadap selaput di sekeliling (periostium) untuk membangun tulang dan meningkatkan kadar kalsium tulang.
    * Bekam berperan mengeuarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di persendian seperti kristal-kristal asam urat yang menyebabkan penyakit gout dan kekakuan sendi.

   4. Efek Bekam Terhadap Sistem Pencernaan

    * Kuatnya isapan alat bekam mengatur sekresi asam lambung dan enzim pencernaan yang ada di lambung, sehingga meningkatkan kualitas pencernaan dan penyerapan makanan.
    * Bekam mengatur gerakan usus (intestinal motility) melalui isapan langsung atau melalui stimulasi saraf, terutama saraf vagus (nervus vagus) yang terhubung dengan usus melalui beberapa bagian di punggung.
    * Bekam juga berperan menstimulasi sel hati dan sel pankreas serta memperbaiki fungsinya.

   5. Efek Bekam Terhadap Darah

    * Bekam menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitri oksida (NO) yang berperan meluaskan pembuluh darah. Profesor Kentaro Takagi, dosen di Universitas Nagoya, menegaskan bahwa semua terapi yang menstimulasi dan mengaktifkan sirkulasi darah di kulit, bermanfaat untuk meningkatkan respon sistem peredaran darah dan pembuluh darah di dalam tubuh secara umum. Efek serupa juga ditimbulkan oleh kuatnya isapan yang ditimbulkan oleh bekam terhadap bagian yang diterapi.
    * Bekam berperan mengurangi darah dan cairan yang menyertai proses peradangan dengan cara mengeluarkan cairan-cairan ini dari proses antarsel. Begitu pula zat-zat pemicu peradangan juga ikut dikeluarkan, misalnya zat histamin.
    * Bekam juga berperan: meningkatkan jumlah sel darah merah, meningkatkan jumlah sel darah putih, mengubah darah yang terlalu asam menjadi proporsional, membersihkan darah, sebagaimana dikatakan oleh Dr. Katashi, dosen Universitas Osaka.

   6. Efek Bekam Terhadap Sistem Saraf

    * Bekam berperan menstimulasi ujung saraf sensori di kulit sehinga berakibat mengurangi rasa sakit melalui mekanisme Gate control Theory yaitu menyibukkan jalur-jalur saraf yang mengirim sinyal rasa nyeri dengan stimulus rasa nyeri yang lebih ringan  (bekam), sehingga sinyal rasa nyeri semula tidak sampai ke otak. Bekam tidak hanya mengatasi rasa nyeri pada bagian yang diterapi, akan tetapi efeknya mencapai bagian-bagian lain yang berhubungan dengan saraf-saraf ini.
    * Bekam berperan mengatur sinyal dan meningkatkan kecepatan sampainya sinyal saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan seluruh organ tubuh sehingga mengatur kerja organ-organ tersebut.
    * Bekam berperan mengatasi berbagai masalah sistem saraf simpatik yang timbul karena kecemasan, takut dan depresi. Problem-problem ini diantaranya berupa sakit kepala kronis, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Caranya dengan mengatur sinyal saraf pada sistem saraf simpatik.
    * Sekalipun pasien merasakan sedikit rasa sakit ketika melakukan terapi bekam, namun banyak pasien dan anak-anak yang tidur ketika sedang menjalani terapi bekam. Ini bisa dianggap sebagai efek bekam terhadap sistem saraf, meski sampai sekarang belum diketahu bagaimanakah proses terjadinya efek tersebut.

Mengapa Tubuh Perlu di Bekam


Selepas 3 bulan, sel darah merah di dalam tubuh kita akan mati. Ia mengandung banyak asid urik, urea, toksin dan sel darah merah yang rusak.

Sel darah kotor ini akan berkumpul di lapisan bawah kulit. Sel darah ini akan digantikan dengan sel darah merah yang baru. Darah yang baru mengandungi oksigen dan nutrien yang diperlukan oleh sel tubuh.

Sel darah yang rusak (darah kotor) yang gagal berkumpul dalam tubuh dan masih hadir dalam sistem aliran darah menyebabkan faktor utama yang mengakibatkan :

Kapilari tersekat dan tersumbat, kesannya akan menganggu pelbagai sistem badan dan menyebabkan kegagalan sistem limfa, ginjal dan hati tidak berfungsi dengan sempurna yang akhirnya akan menyebabkan pelbagai penyakit kronik.

Gejala awal yang dapat dirasai oleh tubuh badan ialah badan terasa lesu, letih, kebas kaki dan tangan, pening, cepat marah, cepat bosan, murung, mudah mengantuk dan mudah naik pitam.

“Dengan ringkasan diatas, dapatlah disimpulkan KEHARUSAN berbekam kepada kita yang mana :
Ia dapat mencegah tubuh badan kita daripada menjurus kepada penyakit-penyakit yang lebih kronik seperti diabetes (kencing manis), asam urat, kolesterol, jantung, rematik, darah tinggi, migrain dan sebagainya.”
Adalah menjadi tanggungjawab kepada kita untuk memastikan tubuh badan kita sentiasa sihat wal afiat dengan cara berusaha mencegah dan berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan supaya mudah beribadat kepadanya. Insya’Allah.

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.
Berbekam merupakan metode pengobatan yang telah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbagai kelainan penyakit seperti, hipertensi, asam urat, reumatik arthritis, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental (sumber: wikipedia)

Kadang orang menganggap bekam dengan sebelah mata, karena dianggap sudah kuno atau hanya sekedar alternatif. Padahal dunia kedokteran saat ini mulai membuktikan khasiat bekam.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :

(1) Sistem kekebalan tubuh
(2) Pengeluaran enkefalin (neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan rasa sakit, mood, tingkah laku, dan pengaturan hormon).
(3) Pelepasan neurotransmitter (utk memperlancar sistem syaraf)
(4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta
(5) “The gates for pain” pada Sistem Syaraf Pusat yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.

Adapun mekanismenya, menurut Dr. Wadda’ A. Umar, adalah sebagai berikut: apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan pada kulit, jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, dan bradikinin, serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factor lainnya. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin serta corticosteroid yang mempunyai efek meredakan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.

Penelitian lain menunjukkan bahwa bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin, suatu zat yang berfungsi dalam persepsi rasa sakit. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi nyeri yang nantinya semua itu akan mengurangi rasa sakit.

Jumat, 28 Februari 2014

Sejarah Bekam

Sejak zaman Mesir kuno, pembersihan darah merupakan salah satu penyembuhan penyakit dengan cara pengeluaran darah dari dalam tubuh. Bangsa Arab, Bekam (Al-Hijamah ) sudah merupakan pengobatan sejak zaman sebelum Nabi Muhammad menggunakan Tanduk.
Istilah “bekam” diambil dari bahasa Melayu yang berarti “ pelepasan darah kotor”, dan dalam bahasa Arab disebut “Al-Hijamah” atau dalam bahasa inggris disebut “cupping”, sementara di Indonesia dikenal dengan istilah “kop” atau “cantuk”. Bekam adalah metode pengobatan Nabi SAW dengan cara detoksifikasi yaitu metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dan darah beku (statis) yang ada dipermukaan kulit. ini disebabkan adanya penumpukan toksid ( racun) didalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman instan berbahan kimia seperti pewarna,pengawet, perasa/MSG buatan, zat pengembang, polusi udara dan obat-obatan berbahan kimia yang tidak dapat diurai oleh system pencernaan tubuh dan tidak dapat dikeluarkan melalui system pembuangan kotoran BAB.
Lalu apa yang akan terjadi jika darah beku tidak dikeluarkan dan mengendap ?

Beberapa Titik Bekam dan Keajaibannya

1.       ‘Ala Ro’sun ( puncak kepala) : melancarlkan sirkulasi darah dibagian kepala. Bagi anda yang sering sakit kepala menahun, Vertigo, serangan sihir,stroke.
2.        Al- akhdain ( dua urat leher) : melancarkan darah ke bagian kepala. Bagi anda yang sering sakit kepala, p using, migrain, vertigo, daya ingat menurun
3.        Al- kaahil ( punduk ) : memperbaiki penglihatan. Bagi anda yang penglihatannya kabur dan mata sering lelah. Titik ini juga yang dimaksud Nabi sebagai titik ampuh untuk penyembuhan 72 penyakit.
4.       Al-katifain pundak ( bahu) : menormalkan tekanan darah , kadar asam, dan kolestrol. Bagi anda yang m,engidap penyakit hipertensi, asam urat, kolestrol dan sulit menahan emosi.
5.       Daerah Belikat : menormalkan kerja jantung dan pernapasan. Bagi anda yang mempunyai gejala berdebar-debar, mudah kaget, nafas pendek, mudah mengantuk, sulit tidur, dada kiri sakit bila di tekan.
6.       ‘Ala Warik ( di bawah tulang rusuk iga ) : menormalkan fungsi ginjal. Biasanya sering sakit pinggang dan ruas pangkal jari tangan terlihat gemuk.

7.       ‘Ala dzohril qodami ( kaki sebelah atas betis ) : melancarkan sirkulasi darah dibagian kaki. Gejala yang sering timbul adalah pegal, asam urat tinggi, stroke, kaki gajah. Indikasinya bisa dilihat dari kuku bergelombang , telapak tangan keras, biasanya telapak tangan ada bintik-bintik putih.

Fakta Ilmiah Tentang Bekam

Di ambil berdasarkan 300 penelitian yang dilakukan di Turki, Syiria, dan Jerman yang dilakukan oleh Dokter Muslim :
- Pada kasus darah tinggi, tekanan kembali menjadi normal
- Perbaikan irama jantung pada alat perekam jantung
- Penurunan kadar gula pada penderita kencing manis
- Peningkatan sel darah putih pada kasus infeksi paru-paru
- Penurunan asam urat
- Penurunan enzim liver dari kasus penyakit liver
TERNYATA DOKTER BARAT MENGAKUI KEAJAIBAN BEKAM
Dr. Miceel Reed Rach ( California ) : ia mengatakan bahwa bekam merupakan titik-titik berkhasiat sebagai panduan dalam perawatan diri dan panduan pengobatan umum. Dr. Kohler D ( 1990 ) jaringan ikat sebagai media fisik untuk menghantarkan energy pengobatan dengan Bekam. Dan Thomas Anderson juga seirama mengatakan bahwa ada 100 penyakit yang bisa diobati dengan Bekam. Dan penelitian yang terakhir ini sesuai dengan apa yang disabdajkan Nabi Muhammad SAW
“ Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam ditengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari 72 penyakit ( HR. Thabroni )
Akhirnya…..
Mari kita kembali ke pengobatan Islami yang halalan thoyyiban.. Sehat itu bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan semua seakan tiada arti.
Saatnya kedokteran Islam Bangkit………….
Saatnya menghidupkan kembali Sunnah Nabi SAW………
“ KATAKANLAH JIKA KAMU BENAR-BENAR MENCINTAI ALLAH, IKUTILAH AKU, NISCAYA ALLAH MENGASIHI DAN MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU. ALLAH MAHA PENGAMPUN MAHA PENYAYANG” QS. Ali Imran 31[/left]



Tujuan Pembekaman

TUJUAN BEKAM ANTARA lAIN:

- Bekam merupakan suatu pengamalan sunnah Nabi
- Penyembuhan penyakit
- Pencegahan penyakit
- Memulihkan dan meningkatkan system imuniti tubuh
- Membangkitkan saraf-saraf yang tidak aktif atau lemah
- Mengeluarkan racun dalam darah